PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
Apakah
Penelitian Tikdakan Kelas (PTK) itu ? bagian I
Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks
kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran
yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan
hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan
jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan
kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK
individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang
lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan
PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar
kelas.,...... (baca selanjutnya klik disini)
BERITA DARI LEMBAGA
PENELITIAN UNP
Baru-baru
ini, Lembaga Penelitian UNP baru saja selesai menyelenggarakan Program Kerja
sama dengan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK).
Program tersebut berbentuk kepercayaan yang diberikan kepada Lemlit UNP untuk
melatih para guru SD, SMP, SMA, dan SMK sebanyak 100 orang per tahun untuk
kawasan Sumatra dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap setiap tahunnya per wilayah.
Untuk kesempatan tahun ini, wilayah yang terpilih adalah Wilayah Sumatra Barat
yang dipilih secara acak dan yang terpilih adalah wilayah Pesisir Selatan,
Solok, Padang Panjang, dan Pariaman. Pada tahun kedua, direncanakan Lemlit UNP
sudah dapat memperluas wilayah ke daerah tetangga, seperti Propvinsi Riau, Jambi,
Bengkulu. Pada tahun ketiga diharapkan sudah menjangkau wilayah-wilayah lainnya
yang masih belum dijangkau. Setelah penelitian selesai, para guru membuat
laporan penelitian dan kemudian dialihkan menjadi sebuah artikel yang akan
dimuat di dalam Jurnal Pendidikan yang ada di UNP.
Apakah Penelitian Tikdakan Kelas (PTK) itu ? bagian II
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran
yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan
hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan
mutu dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk
individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru
secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota
melakukan kunjungan antar kelas.
PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :
o Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian
tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
o Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu
tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang
diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
o Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi
dalam rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi
meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya
mirip.
o Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku
perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni
sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.
o Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut
sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan
menurut sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
o Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu
terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain
demi keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
o Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau
tertentu dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru;
menggarap masalah-masalah besar.
o Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan
PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan
dan tercapainya tujuan penelitian.
o Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara
kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana,
bukan yang rumit.
o Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik
dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
Tujuan PTK sebagai berikut :
o Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan
guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
o Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
o Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di
kelas agar pembelajaran bermutu.
o Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah
pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang
diajarnya.
o Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat
dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
o Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif
guru.
o Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian
agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata
bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat PTK
o Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru
untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang
dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai
kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal
ilmiah.
o Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme
dan karir guru.
o Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
o Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program
pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal
ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
o Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas
yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
o Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan
atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih
secara sungguh-sungguh.
Prosedur Pelaksanaan PTK
1. Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan
pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai
metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan,
strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK
baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara
pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang
ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang
akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang
berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah
yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun
instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun
cara-cara analisis data PTK.
2. Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan ini
diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai
dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula
pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi
dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan
dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
3. Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan,
pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus
disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data
ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan
rumusan saran.
4. Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan
menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan
hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK.
Demikianlah,
silahkan anda coba melakukan PTK, semoga berhasil. Selanjutnya anda dapat
membaca beberapa Laporan PTK